ManajemenS2.umsida.ac.id – Program Studi Magister Manajemen Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) gelar acara Sharing Session 3 dengan tema “Halal Industry and Sustainability: Opportunities and Challenges in the Global Market”. diikuti oleh Dosen , mahasiswa UMSIDA dan UMUM . Acara ini berlangsung dengan format hybrid, menggabungkan partisipasi fisik dan zoom yang disediakan oleh UMSIDA dan diukti oleh Wakil Rektor 1, Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi, Sekprodi, dosen, admin, serta mahasiswa UMSIDA dan UMUM (Sabtu, 18/5/24).
Acara tersebut dihadiri oleh Mahasiswa dan Dosen dari UMSIDA, serta melibatkan narasumber terkemuka di bidangnya, antara lain Dr Hana Catur Wahyuni MT sebagai keynote speaker dan Assoc Prof Dr Marissa Grace Haque S H M Hum M B A M H, M Si sebagai narasumber utama.
Baca juga: SHARING SESSION 2 GLOBAL MARKETING TREND INSIGHTS TO UNLOCKING POTENTIAL
keynote speaker, Dr Hana Catur Wahyuni MT, dalam sambutannya menyampaikan Indonesia telah menetapkan tonggak sejarah baru sebagai produsen terbesar produk halal di dunia pada tahun 2024. Namun, kesuksesan ini tidak hanya bergantung pada produksi massal, tetapi juga membutuhkan komitmen kuat dari pelaku usaha untuk memastikan kehalalan produk dan jasa dari awal hingga tangan konsumen.
“Indonesia ditahun 2024 mempunyai komitmen produsen terbesar halal didunia .Dengan pertumbuhan pasar global untuk produk halal yang terus meningkat, Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin pasar ini. Namun, untuk menjaga reputasi dan memenuhi ekspektasi global, komitmen yang konsisten dari semua pihak terlibat, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, sangatlah penting.” Ujarnya Hana .
Dilanjutkan dengan pemaparan mendalam oleh Assoc Prof Dr Marissa Grace Haque S H M Hum M B A M H, seorang pakar dan praktisi di bidang manajemen halal. dalam sambutannya Sebuah penemuan revolusioner dari Chulalongkorn University telah mengubah cara kita melihat keaslian daging dalam praktik penyembelihan halal.
” Hasil temuan dari Chulalongkorn University dari cucu jaki Ahmaddahlan hewan hewan yang dipotong tidak secara syair karna kutan enzim bisa terbaca Ketika Dna daging diperiksa dalam pengembangan. yang dapat mengungkap bahwa enzim khusus dalam DNA hewan dapat membantu membedakan apakah hewan tersebut benar-benar disembelih sesuai dengan prinsip syariah. ” Ujarnya.
Diskusi yang dipandu oleh moderator Muhammad Yani SE MM menjadi ajang interaktif bagi peserta untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang tantangan yang dihadapi dalam implementasi konsep halal dan keberlanjutan. Peserta aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan, menciptakan suasana diskusi yang dinamis dan penuh wawasan.
Dengan berakhirnya acara Halal Industry and Sustainability: Opportunities and Challenges in the Global Market ini kesimpulan dan penutupan oleh moderator, yang menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam mengembangkan industri halal yang berkelanjutan. “Melalui pemahaman dan penerapan praktik terbaik, kita dapat menciptakan industri halal yang tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen tetapi juga menjaga keseimbangan ekologis dan sosial,” tutup Muhammad Yani.