Pemanfaatan Model UTAUT2 untuk Meningkatkan Penerimaan Teknologi pada Platform Pembelajaran Online di Indonesia

Manajemens2.umsida.ac.id – Penelitian yang dilakukan oleh Rita Ambarwati Sukmono dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, bersama rekan-rekan penulis, memberikan gambaran mendalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan teknologi pada platform pembelajaran online (Online Learning Platform, OLP) di Indonesia.

Menggunakan pendekatan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2), penelitian ini menyoroti aspek-aspek kritis yang berperan dalam memastikan adopsi teknologi pembelajaran digital oleh pengguna.

Era digital telah menghadirkan berbagai kemajuan dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah pembelajaran online. Solusi ini menawarkan fleksibilitas waktu dan ruang, memungkinkan siswa dan guru untuk tetap terhubung meskipun terhalang jarak geografis.

Kendala dan Peluang Adopsi Platform Pembelajaran Online di Indonesia
Sumber: Ilustrasi AI

Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk besar dan keragaman geografis, memiliki potensi besar untuk pengembangan platform pembelajaran online. Namun, adopsi teknologi ini masih menghadapi sejumlah kendala, seperti persepsi rendah terhadap manfaat pembelajaran online dan kurangnya kepercayaan terhadap keamanan platform.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pengguna, baik siswa maupun guru, cenderung lebih menerima teknologi jika mereka merasakan manfaat nyata dari platform pembelajaran. Di sisi lain, kebutuhan akan peningkatan literasi digital juga menjadi tantangan utama dalam mendorong adopsi teknologi di berbagai lapisan masyarakat.

Baca juga:  Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan di Sektor Farmasi

UTAUT2, yang diperkenalkan oleh Venkatesh, adalah model yang banyak digunakan untuk mengeksplorasi penerimaan teknologi di berbagai sektor. Dalam penelitian ini, model UTAUT2 dimodifikasi dengan menambahkan dua variabel baru, yakni nilai pembelajaran (learning value) dan kepercayaan (trust), untuk lebih sesuai dengan konteks Indonesia.

Pendekatan penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan survei sebagai metode utama. Responden adalah pengguna teknologi OLP dari berbagai daerah di Indonesia. Data dikumpulkan melalui survei daring dan luring, kemudian dianalisis menggunakan metode Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM).

Survei ini dirancang untuk menangkap berbagai dimensi penerimaan teknologi. Kuesioner yang digunakan terbagi menjadi tiga bagian utama:

  1. Pertanyaan penyaringan untuk memastikan bahwa responden benar-benar pengguna OLP.
  2. Data demografis yang mencakup usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, dan lokasi geografis.
  3. Pengukuran variabel utama seperti ekspektasi, motivasi, dan kepercayaan terhadap OLP.
Faktor-Faktor Utama dalam Penerimaan Teknologi

Model UTAUT2 yang digunakan dalam penelitian ini mencakup tujuh faktor utama dan dua faktor tambahan yang diperkenalkan, yaitu:

  1. Ekspektasi Kinerja: Keyakinan pengguna bahwa teknologi dapat meningkatkan produktivitas.
  2. Ekspektasi Usaha: Kemudahan dalam memahami dan menggunakan teknologi.
  3. Pengaruh Sosial: Pengaruh dari orang-orang di sekitar yang mendorong penggunaan teknologi.
  4. Kondisi Pendukung: Dukungan teknis dan sumber daya yang tersedia.
  5. Motivasi Hedonis: Kesenangan atau hiburan yang didapatkan dari penggunaan teknologi.
  6. Nilai Harga: Manfaat yang diperoleh dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
  7. Kebiasaan: Sejauh mana penggunaan teknologi menjadi bagian dari rutinitas pengguna.
  8. Kepercayaan: Tingkat keyakinan terhadap keamanan dan manfaat teknologi OLP.
  9. Nilai Pembelajaran: Persepsi bahwa teknologi memberikan manfaat yang signifikan dibandingkan usaha yang diperlukan.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa kepercayaan dan nilai pembelajaran adalah dua faktor paling signifikan yang memengaruhi niat pengguna untuk terus menggunakan OLP. Kepercayaan, misalnya, mencakup persepsi bahwa data pribadi aman dan penyedia layanan OLP berorientasi pada kebutuhan pengguna.

Lihat juga: 6 Tantangan dan Peluang Dalam Perubahan Gaya Belajar di Era Digital bagi Mahasiswa

Sementara itu, nilai pembelajaran menyoroti bahwa pengguna lebih cenderung mengadopsi teknologi jika mereka merasakan manfaat nyata dalam pembelajaran, seperti fleksibilitas dan kemudahan akses.

Selain itu, ekspektasi kinerja dan motivasi hedonis juga terbukti berperan penting. Pengguna tidak hanya peduli pada hasil akhir pembelajaran, tetapi juga menikmati pengalaman menggunakan teknologi tersebut, yang membuat mereka lebih antusias untuk terus menggunakannya.

Penelitian ini menawarkan berbagai rekomendasi strategis bagi penyedia OLP untuk meningkatkan penerimaan teknologi, di antaranya, Meningkatkan kepercayaan pengguna melalui penguatan keamanan data dan transparansi operasional.

Mengutamakan nilai pembelajaran dengan menyediakan materi yang relevan, mudah diakses, dan fleksibel sesuai kebutuhan pengguna. Menyediakan antarmuka pengguna yang ramah dan intuitif untuk mengurangi hambatan adopsi, terutama bagi pengguna dengan literasi digital rendah.

Selain itu, penyedia OLP disarankan untuk melibatkan komunitas pengguna dalam proses pengembangan produk. Ini dapat meningkatkan relevansi platform dengan kebutuhan pengguna dan mendorong loyalitas jangka Panjang.

Penulis: Indah Nurul Ainiyah

Bertita Terkini

Strategi Meningkatkan Return Saham Perusahaan Batubara Terungkap dalam Penelitian Dosen Umsida
November 5, 2024By
KlikBi MM Umsida Edukasi UMKM: Pentingnya HPP dan Fintech dalam Pengembangan Bisnis
September 9, 2024By
Program Studi Manajemen Umsida: Menghasilkan Lulusan Unggul dan Inovatif di Bidang Bisnis
September 6, 2024By
Peran Penting Pendidikan Keuangan Keluarga dan Gaya Hidup dalam Pengelolaan Keuangan
September 3, 2024By
Menyelami Topik Pembelajaran di Jurusan Magister Manajemen
August 29, 2024By
Magister Manajemen Umsida: Siap Menjawab Peluang dan Tantangan Karier di Era Digital
August 22, 2024By
KlikBi MM Beri Pelatihan Strategi Bisnis Kepada 30 Pelaku UMKM
July 10, 2024By
FBHIS Gelar Yudisium, 379 Mahasiswa Resmi Diyudisium
June 20, 2024By

Prestasi

Tiga Mahasiswa MM Umsida Sabet Presenter Terbaik di Seminar Nasional The 5th BENEFECIUM 2022
June 8, 2022By

Kegiatan

KlikBi MM mengedukasi UMKM Pentingnya HPP dan Fintech
July 15, 2024By
Kegiatan Matrikulasi
May 4, 2024By
Tingkatkan Pemahaman Teknologi, Prodes Ngadirenggo Gelar Sosialisasi Podcast
December 4, 2023
Mengenal Lebih Jauh Kerajinan Cor Kuningan Bersama Tim PKKM Bejijong
December 4, 2023By
Prodes Bejijong Buat“BESARI”, Ajari Peduli Lingkungan
December 4, 2023By
Tingkatkan Peluang Bisnis Dan Karir Di Era Digital, Mahasiswa Proyek Desa Balerejo Adakan Pelatihan Content Creator
November 30, 2023By
Prodes Ngadirenggo Adakan “Go Green Junior”, Pererat Kesadaran Lingkungan
November 28, 2023By
Gandeng Pokdarwis, Mahasiswa Prodes Kemiren Gelar Pertunjukan Sambut Kepala Desa Oro-oro Dowo
November 27, 2023By