Masa Depan Dunia Kerja Tantangan Manajer Mengelola Gen Z dan AI

ManajemenS2.umsida.ac.id – Dunia kerja sedang bergeser dari dua arah sekaligus komposisi tenaga kerja makin lintas generasi, dan teknologi AI mulai masuk ke banyak fungsi harian.

Perubahan ini bukan sekadar soal aplikasi baru atau gaya komunikasi yang berbeda, tetapi soal cara organisasi mengambil keputusan, mengukur kinerja, membangun budaya, dan menjaga kepercayaan.

Tantangan terbesar bagi manajer masa depan adalah memastikan manusia tetap jadi pusat, sementara AI dipakai sebagai penguat produktivitas, bukan sumber kekacauan baru.

Di banyak organisasi, masalah sering muncul karena dua kebiasaan lama menganggap semua karyawan bisa dipimpin dengan satu gaya, dan memperlakukan teknologi sebagai urusan tim IT saja. Dua asumsi ini makin tidak relevan.

Baca juga: IHSG di Pusaran Perang Dagang: Ketika Sentimen Global Mengguncang Pasar Indonesia

Mengelola Gen Z dengan Struktur yang Jelas dan Ruang yang Fleksibel
Sumber: Pexels

Gen Z umumnya masuk dunia kerja dengan ekspektasi tinggi terhadap transparansi, kecepatan umpan balik, dan kesempatan berkembang.

Ini sering disalahpahami sebagai tidak tahan tekanan atau tidak loyal.

Padahal, yang berubah bukan semangat kerjanya, melainkan definisi “kerja yang masuk akal”: tugas jelas, dampak terlihat, proses tidak bertele-tele, dan komunikasi tidak berputar-putar.

Manajer perlu menggeser fokus dari kontrol ketat menjadi kejelasan sistem.

Buat target yang terukur, batas waktu yang realistis, dan indikator kualitas yang disepakati sejak awal. Lalu, beri otonomi dalam cara mencapainya.

Gen Z cenderung kuat saat diberi ruang untuk mencoba, tetapi tetap butuh rambu agar tidak merasa dilempar tanpa arahan.

Hal yang sering dilupakan adalah desain komunikasi. Pertemuan panjang yang tidak menghasilkan keputusan membuat tim muda cepat kehilangan energi.

Pertemuan singkat dengan agenda jelas, keputusan tertulis, serta tindak lanjut yang rapi jauh lebih efektif.

Selain itu, pembinaan karier perlu lebih terlihat rute naik level, skill yang harus dikuasai, dan proyek apa yang bisa jadi portofolio internal.

Lihat juga: Pemimpin Perempuan Berdaya: Dekan FBHIS Umsida Sabet Outstanding GAD Partners Award

AI di Tempat Kerja Produktivitas Naik atau Risiko Membesar

AI bisa mempercepat banyak hal merangkum dokumen, membuat draf, menganalisis data, hingga mengotomasi layanan.

Namun, manfaat ini datang bersama risiko kebocoran data, bias keputusan, hasil yang salah tapi meyakinkan, serta ketergantungan tim pada output mesin.

Di sinilah peran manajer berubah. Manajer tidak harus menjadi ahli AI, tetapi wajib paham cara mengelolanya aturan penggunaan, batas data yang boleh masuk, dan standar verifikasi hasil.

Praktik yang paling realistis adalah membangun kebiasaan “cek ulang manusia” untuk keputusan penting, terutama yang berdampak pada pelanggan, keuangan, atau reputasi.

Manajer juga harus memimpin reskilling. Alih-alih takut pekerjaan hilang, organisasi perlu memetakan tugas mana yang bisa dibantu AI dan skill apa yang justru makin penting berpikir kritis, komunikasi, pemahaman konteks, etika, dan kemampuan mengarahkan AI dengan prompt yang tepat.

Masa depan kerja bukan pertarungan Gen Z versus generasi lain, atau manusia versus AI.

Ini soal kapasitas manajer membangun sistem kerja yang jelas, adaptif, dan aman.

Jika manajer gagal beradaptasi, organisasi akan kalah bukan karena kurang teknologi, tetapi karena salah mengelola manusia dan keputusan.

Penulis: Indah Nurul Ainiyah

Bertita Terkini

Emas, Minyak, dan DJIA: Tiga Sinyal Global yang Menggerakkan IHSG di Tengah Krisis 2025
December 5, 2025By
IHSG di Pusaran Perang Dagang: Ketika Sentimen Global Mengguncang Pasar Indonesia
December 1, 2025By
Nilamsari Zahrina, Wisudawan Terbaik Umsida: Bangkit dari Tekanan, Melangkah dengan Keteguhan
November 27, 2025By
Sukma Ungkap Strategi Digitalisasi UMKM Klojen Malang
November 23, 2025By
Ekonomi Islam Tawarkan Jalan Baru Menuju Keberlanjutan: Kritik Dr Kumara terhadap Kapitalisme
November 19, 2025By
MM Umsida dan Esil University Perkuat Jejaring Global Lewat International Guest Lecture
November 15, 2025By
Corporate Social Responsibility: Tanggung Jawab Sosial atau Sekadar Citra Perusahaan?
November 3, 2025By
Resiliensi Bisnis dan Seni Bertahan di Tengah Gejolak Global
October 30, 2025By

Prestasi

Tiga Mahasiswa MM Umsida Sabet Presenter Terbaik di Seminar Nasional The 5th BENEFECIUM 2022
June 8, 2022By

Kegiatan

KlikBi MM mengedukasi UMKM Pentingnya HPP dan Fintech
July 15, 2024By
Kegiatan Matrikulasi
May 4, 2024By
Tingkatkan Pemahaman Teknologi, Prodes Ngadirenggo Gelar Sosialisasi Podcast
December 4, 2023
Mengenal Lebih Jauh Kerajinan Cor Kuningan Bersama Tim PKKM Bejijong
December 4, 2023By
Prodes Bejijong Buat“BESARI”, Ajari Peduli Lingkungan
December 4, 2023By
Tingkatkan Peluang Bisnis Dan Karir Di Era Digital, Mahasiswa Proyek Desa Balerejo Adakan Pelatihan Content Creator
November 30, 2023By
Prodes Ngadirenggo Adakan “Go Green Junior”, Pererat Kesadaran Lingkungan
November 28, 2023By
Gandeng Pokdarwis, Mahasiswa Prodes Kemiren Gelar Pertunjukan Sambut Kepala Desa Oro-oro Dowo
November 27, 2023By