Manajemens2.umsida.ac.id – Penelitian terbaru dari Sriyono, dosen Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), mengungkapkan beberapa strategi penting yang dapat digunakan oleh perusahaan pertambangan batubara untuk meningkatkan return saham mereka. Berjudul “Meningkatkan Return Saham di Pertambangan Batubara: Kuncinya Strategi Terungkap”, penelitian ini menganalisis faktor-faktor kunci yang memengaruhi kinerja saham perusahaan batubara di Indonesia.
Penelitian ini mencakup periode 2014 hingga 2018 dan meneliti perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan menggunakan teknik purposive sampling dan analisis regresi linier berganda, Sriyono menemukan beberapa temuan penting yang berimplikasi langsung pada kebijakan manajemen perusahaan serta keputusan investasi di sektor tersebut.
Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Return Saham
Salah satu variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Economic Value Added (EVA) atau Nilai Tambah Ekonomi. Hasil analisis menunjukkan bahwa EVA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Nilai thitung sebesar 4,7786 lebih besar dari ttabel (2,0129), dengan tingkat probabilitas 0,0000 yang jauh lebih kecil dari 0,05.
Temuan ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang berhasil meningkatkan EVA mereka akan mendapatkan peningkatan return saham yang signifikan. EVA mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba lebih besar dibandingkan biaya modal yang digunakan. Oleh karena itu, perusahaan yang mampu menciptakan nilai tambah ekonomi yang baik akan memiliki daya tarik lebih besar bagi para investor, sehingga berdampak positif pada kinerja saham mereka.
Baca juga: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan di Sektor Farmasi
Market Value Added (MVA) dan Pengaruh Negatifnya
Selain EVA, Sriyono juga menganalisis pengaruh Market Value Added (MVA) terhadap return saham. Hasilnya menunjukkan bahwa MVA justru memiliki pengaruh negatif terhadap return saham. Nilai thitung untuk variabel MVA sebesar 2,6877 lebih besar dari ttabel (2,0129), dengan tingkat probabilitas sebesar 0,0100, yang lebih kecil dari tingkat signifikan yang ditetapkan sebesar 0,05. Namun, koefisien regresi sebesar -0,001553 menunjukkan bahwa MVA memiliki dampak negatif terhadap return saham.
Penelitian ini menemukan bahwa peningkatan nilai tambah pasar tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan kinerja saham perusahaan. Ketergantungan yang berlebihan pada nilai tambah pasar dapat menyebabkan volatilitas harga saham, yang pada akhirnya justru merugikan investor. Oleh karena itu, manajemen perusahaan disarankan untuk fokus pada penguatan fundamental bisnis daripada terlalu bergantung pada kinerja pasar yang spekulatif.
Operating Leverage Tidak Berpengaruh Signifikan
Dalam analisisnya, Sriyono juga meneliti pengaruh Operating Leverage terhadap return saham. Hasilnya menunjukkan bahwa Operating Leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Nilai signifikansi sebesar 0,6710 lebih besar dari 0,05, dengan t-statistik sebesar 0,4276, lebih kecil dari ttabel (2,0129).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Operating Leverage tidak memberikan dampak positif yang signifikan pada return saham perusahaan batubara. Ini berarti, tingkat penggunaan biaya tetap dalam operasi perusahaan tidak berdampak besar pada pergerakan saham. Perusahaan harus lebih berhati-hati dalam menggunakan leverage operasional agar tidak membebani keuangan perusahaan, terutama di sektor pertambangan yang volatil.
Lihat juga: Digitalisasi Akuntansi: Solusi bagi Skeptisisme UMKM terhadap Standar Keuangan
Kebijakan Dividen dan Dampaknya yang Signifikan
Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah bahwa Kebijakan Dividen memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return saham. Berdasarkan analisis yang dilakukan, t-statistik untuk kebijakan dividen sebesar 3,4832 lebih besar dari ttabel (2,0129), dengan tingkat probabilitas sebesar 0,0011, yang lebih kecil dari 0,05.
Temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki kebijakan dividen yang menguntungkan bagi pemegang saham akan lebih mampu meningkatkan return saham mereka. Kebijakan dividen yang konsisten dan menguntungkan dianggap sebagai sinyal positif bagi investor bahwa perusahaan memiliki stabilitas finansial yang baik. Oleh karena itu, kebijakan dividen dapat menjadi salah satu strategi penting yang dapat digunakan perusahaan untuk menarik minat investor dan meningkatkan kinerja saham mereka.
Implikasi Penelitian Bagi Manajemen dan Investor
Penelitian Sriyono ini memberikan beberapa wawasan penting bagi manajemen perusahaan-perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di BEI. Bagi manajemen, fokus utama harus diberikan pada peningkatan EVA serta penerapan kebijakan dividen yang menguntungkan, karena kedua faktor ini terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap return saham. Di sisi lain, manajemen harus berhati-hati dengan pengaruh MVA yang justru dapat berbalik merugikan perusahaan jika tidak dikelola dengan baik.
Selain itu, bagi para investor, penelitian ini memberikan panduan dalam menilai kinerja perusahaan batubara. Faktor-faktor seperti EVA dan kebijakan dividen dapat menjadi indikator penting bagi investor dalam membuat keputusan investasi. Investor disarankan untuk mempertimbangkan fundamental perusahaan serta kebijakan manajemen yang terkait dengan dividen sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah