ManajemenS2.umsida.ac.id – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan pilar utama perekonomian yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Namun, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi sektor ini adalah akses terhadap kredit serta pengelolaan risiko yang menyertainya.
Tanpa strategi yang tepat, risiko kredit dapat berdampak buruk pada kelangsungan usaha, menghambat pertumbuhan, dan bahkan menyebabkan kebangkrutan.
Oleh karena itu, penting bagi pelaku UMKM untuk memahami cara mengelola risiko kredit agar mereka dapat berkembang secara berkelanjutan.
Dengan pendekatan yang tepat, UMKM dapat menjaga stabilitas keuangan dan memperkuat daya saing di tengah ketidakpastian ekonomi.
Baca juga: Kebijakan Dividen: Antara Keuntungan Jangka Pendek dan Pertumbuhan Jangka Panjang
Memahami Risiko Kredit dalam UMKM
Sebelum mengelola risiko kredit, pelaku UMKM perlu memahami faktor-faktor yang menyebabkan kredit bermasalah. Salah satu penyebab utama adalah ketidakstabilan pendapatan.

Banyak UMKM masih bergantung pada permintaan pasar yang fluktuatif, sehingga ketika terjadi penurunan permintaan, mereka kesulitan dalam memenuhi kewajiban kredit.
Selain itu, rendahnya literasi keuangan juga menjadi hambatan serius. Banyak pelaku usaha kecil belum memahami prinsip dasar pengelolaan keuangan, termasuk pencatatan arus kas dan pemisahan antara keuangan pribadi dan usaha.
Tanpa pencatatan keuangan yang jelas, mereka sulit menilai kemampuan keuangan mereka sendiri dan rentan terhadap kesalahan dalam pengelolaan kredit.
Faktor lainnya adalah kurangnya diversifikasi dalam bisnis. Banyak UMKM hanya mengandalkan satu jenis produk atau layanan tanpa memiliki rencana cadangan ketika permintaan pasar berubah. Hal ini meningkatkan risiko gagal bayar ketika satu sektor mengalami penurunan.
Strategi Efektif dalam Mengelola Risiko Kredit
Untuk mengurangi risiko kredit, UMKM perlu menerapkan berbagai strategi mitigasi yang dapat meningkatkan ketahanan finansial mereka.

Salah satu langkah utama adalah meningkatkan pencatatan keuangan. Dengan memiliki laporan keuangan yang tertata dengan baik, UMKM dapat lebih mudah mendapatkan akses kredit dan mengelola arus kas dengan lebih efisien.
Diversifikasi usaha juga menjadi strategi penting. Dengan mengembangkan variasi produk atau layanan, pelaku UMKM dapat mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan.
Misalnya, seorang pemilik warung makan dapat menambah layanan pesan antar atau menjual produk olahan sebagai alternatif sumber pemasukan.
Selain itu, meningkatkan literasi keuangan sangat penting dalam mengelola kredit dengan bijak. Pelaku UMKM perlu memahami bagaimana menggunakan kredit untuk tujuan produktif, mengelola bunga pinjaman, serta menyusun strategi pembayaran agar tidak terjerat utang yang membebani bisnis mereka.
Pelatihan keuangan dari pemerintah atau lembaga keuangan dapat membantu meningkatkan pemahaman mereka dalam aspek ini.
Lihat juga: Strategi Digital Marketing melalui TikTok Live dan Word of Mouth
Peran Lembaga Keuangan dan Pemerintah dalam Mendukung UMKM
Selain strategi internal yang dilakukan oleh pelaku UMKM, peran lembaga keuangan dan pemerintah juga sangat menentukan dalam menciptakan ekosistem kredit yang sehat.
Lembaga keuangan perlu menyediakan skema pembiayaan yang lebih fleksibel dan inklusif, sehingga UMKM yang belum memiliki riwayat kredit formal tetap dapat memperoleh akses pembiayaan.
Teknologi keuangan atau fintech juga memainkan peran penting dalam mendukung UMKM dengan menawarkan akses kredit berbasis data alternatif.
Dengan menggunakan riwayat transaksi digital sebagai indikator kelayakan kredit, fintech dapat memberikan solusi bagi UMKM yang belum memiliki catatan keuangan yang kuat.
Di sisi lain, pemerintah memiliki tanggung jawab dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pengelolaan risiko kredit.
Program seperti penjaminan kredit, subsidi bunga, serta insentif pajak dapat membantu UMKM dalam mengurangi beban keuangan mereka.
Selain itu, penyuluhan dan pendampingan usaha juga diperlukan agar pelaku UMKM memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan risiko keuangan.
Dengan sinergi yang kuat antara pelaku usaha, lembaga keuangan, dan pemerintah, risiko kredit dalam ekosistem UMKM dapat dikelola dengan lebih baik.
Dengan menerapkan strategi mitigasi yang tepat, UMKM dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam memperkuat perekonomian nasional.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah